Presiden Jokowi Wanti-Wanti Omicron, BOR RS Naik

- Jumat, 03 Desember 2021, 12:00 AM
Keterangan Foto

JAKARTA , SJBNEWS.CO.ID - Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia menurun dalam empat bulan terakhir.

Namun, pemerintah diminta tak lengah terhadap potensi lonjakan kasus usai libur Natal dan tahun baru (Nataru).  Terlebih setelah varian baru muncul dan telah teridentifikasi di sejumlah negara dari Eropa hingga Asia.

Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dinilai memiliki tingkat penularan yang tinggi, kendati gejala klinis cenderung ringan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta jajarannya tak lengah mengantisipasi penyebaran varian yang diperkirakan lima kali lipat lebih menular dari virus corona awal.

Kementerian Kesehatan bakal meningkatkan pemeriksaan virus COvid-19 dengan metode whole genome sequencing (WGS) guna mendeteksi keberadaan varian tersebut di Indonesia.

Jokowi minta aparat keamanan terutama kepolisian daerah di perbatasan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan keluar masuk Indonesia.

Ia juga mengingatkan bahwa varian Omicron diperkirakan menyebar lima kali lebih cepat.

"Ingat, varian Delta itu menyebar di Indonesia hanya waktu 2-3 minggu semua langsung kena, ini lebih cepat, meskipun belum final. Perkiraan 5 kali lebih cepat," kata Jokowi.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta melarang masyarakat yang merayakan Natal 2021 melakukan arak-arakan dengan jumlah peserta yang besar.

Larangan ini Yaqut tetapkan melalui Surat Edaran Nomor 31 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal 2021.

Selain itu, Surat Edaran tersebut juga mengatur bahwa peribadatan pada saat Hari Raya Natal di gereja dibatasi dengan kapasitas maksimal 50 persen.

"Surat edaran diterbitkan sebagai panduan umat Kristiani yang akan menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal di rumah ibadah masing-masing dengan tetap mentaati protokol kesehatan, terutama dalam rangka pencegahan persebaran Covid-19 dan perlindungan masyarakat dari risiko ancaman dampaknya," kata Yaqut di Jakarta, (3/12). (RED/cnn)


Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X