Sudah Terima Dana BOS Rp1,2 Miliar, SMA Negeri 4 Kerinci Masih Lakukan Pungutan ke Siswa

- Kamis, 06 November 2025, 12:29 PM

KERINCI, SJBNEWS.CO.ID - Warga petani di Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, terpaksa menyedot air langsung dari sungai untuk mengairi sawah mereka. Hal ini terjadi akibat saluran irigasi utama di wilayah tersebut putus total sejak beberapa tahun terakhir dan hingga kini belum juga diperbaiki.

Saluran irigasi yang seharusnya menyuplai air ke area persawahan di Desa Siulak Tenang kini tak lagi berfungsi. Akibatnya, lahan-lahan pertanian mengering dan masa tanam terancam gagal. Para petani pun harus mencari cara agar tetap bisa menanam padi meski pasokan air sangat terbatas.

Salah satu petani, Ramli, mengaku terpaksa menggunakan mesin pompa untuk menyedot air dari dasar sungai. Ia bahkan harus mengeluarkan biaya tambahan membeli bahan bakar hingga belasan liter setiap minggu agar tanaman padinya tetap hidup.

“Kalau tidak disedot pakai mesin, sawah kami kering total. Tapi biayanya besar, bensin mahal,” ujar Ramli kepada wartawan.

Kondisi serupa juga dialami Mustaria, petani lain di desa yang sama. Karena aliran air terhenti, ia menerapkan sistem tanam padi ladang tanpa olah lahan. Dengan cara sederhana, Mustaria menggunakan kayu untuk membuat lubang tanam — metode yang oleh petani setempat dikenal dengan istilah “di encam”.

“Airnya tidak ada, jadi kami tanam seperti padi ladang saja. Asal bisa tumbuh,” kata Mustaria.

Menanggapi keluhan para petani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Siulak Tenang, Ardison, menyarankan agar petani sementara waktu tetap menggunakan pompa air untuk mengatasi kekeringan, sambil menunggu pembangunan saluran irigasi baru yang ditargetkan dilaksanakan tahun depan.

“Untuk sementara, solusi paling cepat memang pompa air. Pembangunan irigasi sudah diusulkan dan ditargetkan terealisasi tahun depan,” jelasnya.

Di sekitar area tersebut, banyak pula sawah yang dibiarkan tidak digarap karena pemiliknya tidak mampu menanggung biaya tambahan untuk menyedot air. Para petani berharap pemerintah segera memperbaiki saluran irigasi agar produktivitas pertanian kembali normal dan ancaman gagal panen dapat dihindari. (Dilas)


Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X