BUNGO, SJBNEWS.CO.ID - Aliansi Masyarakat Bungo bersama Cipayung Plus dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Bungo menggelar aksi solidaritas di depan Kantor Polres Bungo.
Aksi ini merupakan bentuk dukungan moral terhadap korban-korban kekerasan aparat kepolisian dalam berbagai aksi unjuk rasa di sejumlah kota, yang menimbulkan luka ringan, luka serius, hingga korban jiwa.
Kegiatan dimulai dengan penyalaan seribu lilin, disertai orasi, pembacaan puisi oleh mahasiswa dan masyarakat, serta lantunan lagu Ibu Pertiwi sebagai simbol duka dan kepedulian bersama.
Puncak aksi ditandai dengan pembacaan Pernyataan Sikap dari Aliansi Masyarakat Bungo, Cipayung Plus, dan BEM. Mereka menegaskan keprihatinan atas maraknya praktik kekerasan, arogansi, dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat. Tragedi kematian Affan Kurniawan disebut sebagai bukti nyata kegagalan aparat kepolisian dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai pelindung dan pengayom rakyat.
Aliansi menilai tindakan represif aparat bukan hanya mencederai prinsip demokrasi, tetapi juga merusak marwah institusi Polri. Negara, tegas mereka, tidak boleh terus membiarkan praktik kekerasan dan penyalahgunaan wewenang tanpa adanya pertanggungjawaban.
Empat Tuntutan Aliansi:
1. Mendesak Kapolri dan seluruh jajaran kepolisian untuk segera mengusut tuntas kematian Affan Kurniawan serta mengadili aparat yang terlibat sesuai hukum yang berlaku.
2. Menghentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat serta segera membebaskan massa aksi yang ditahan di seluruh Indonesia.
3. Melakukan reformasi total Polri dengan menghentikan budaya kekerasan dan arogansi dalam tubuh kepolisian.
4. Mengembalikan fungsi kepolisian sebagai pelindung rakyat, bukan sebagai alat represi negara.
Aliansi menutup pernyataan dengan menegaskan:
“Tragedi ini tidak boleh dibiarkan terulang. Keadilan bagi Affan Kurniawan dan seluruh korban kekerasan aparat harus ditegakkan. Jika negara abai, rakyat akan terus melawan demi tegaknya keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan.” (RK)