JAKARTA, SJBNEWS.CO.ID - Di tengah kondisi industri telekomunikasi yang semakin kompetitif, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menunjukkan ketangguhan dan konsistensi dengan mencatatkan kinerja progresif sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Melalui strategi yang terarah dan komitmen kuat terhadap transformasi digital, Indosat membuktikan bahwa inovasi dan inklusi adalah kunci untuk memberdayakan Indonesia secara menyeluruh.
Indosat berhasil mencatat pertumbuhan ARPU sebesar 4,6% secara tahunan (YoY), dengan penambahan 700 ribu pelanggan baru dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadikan total pelanggan seluler mencapai 95,4 juta. Kinerja keuangan pun memperlihatkan tren positif dengan pendapatan sebesar Rp13,57 triliun dan laba bersih yang tumbuh 27% secara kuartalan. Ini menandai pencapaian luar biasa, yakni laba positif selama 17 kuartal berturut-turut.
“Capaian ini mencerminkan dedikasi seluruh tim dalam menghadirkan layanan terbaik untuk masyarakat Indonesia. Kami tetap teguh pada tujuan besar kami untuk memberdayakan Indonesia,” ujar Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison.
Komitmen itu juga tercermin dalam langkah strategis Indosat dalam memperluas infrastruktur jaringan 4G, dengan investasi sebesar Rp2,62 triliun—sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan jaringan seluler. Jumlah BTS 4G meningkat 10% YoY menjadi 202.179, memperkuat kualitas layanan di seluruh penjuru negeri, termasuk pertumbuhan signifikan jaringan di Sumatera Selatan sebesar 16%.
Tak hanya fokus pada konektivitas, Indosat juga melangkah lebih jauh dengan menjadi operator pertama di Asia Tenggara dan ketiga di dunia yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial melalui kolaborasi bersama Nokia dan NVIDIA. Ini menjadi pijakan penting dalam transformasi menuju AI-Native TelCo dan AI-TechCo, menghadirkan jaringan yang lebih cerdas, efisien, dan ramah lingkungan.
Di ranah gaya hidup digital, peluncuran "Digital Hub" pada Februari 2025 menjadi gebrakan besar. Ekosistem ini memadukan layanan hiburan, e-commerce, kesehatan, dan gaya hidup dalam satu platform yang kini digunakan oleh lebih dari 50 juta pengguna aktif bulanan dan 10 juta pengguna harian melalui aplikasi myIM3 dan bima+. Tujuannya sederhana namun kuat: memastikan bahwa teknologi hadir untuk semua orang, tanpa terkecuali.
Namun, transformasi tidak hanya berhenti di teknologi. Indosat memegang teguh prinsip bahwa digitalisasi harus inklusif. Melalui program *Generasi TerkonekSI (GenSi)* dan *IDCamp*, serta kolaborasi strategis bersama *Wadhwani Foundation*, Indosat meluncurkan pelatihan berbasis AI untuk menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja digital. Pelatihan ini kini bisa diakses langsung melalui aplikasi myIM3 dan bima+, menjadikannya pusat pembelajaran digital yang dapat dijangkau dari kota hingga pelosok desa.
“Generasi muda adalah kunci masa depan. Dengan teknologi, kami ingin membuka pintu kesempatan dan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan yang lebih baik,” kata Vikram.
Kolaborasi dengan Wadhwani Foundation memperkaya ekosistem digital Indosat dengan program pelatihan yang berstandar global, mulai dari pengembangan soft skill hingga simulasi kerja berbasis GenAI, sekaligus mendorong wirausaha digital muda melalui program "JobRise", "JobReady", dan *WEN*. Misi ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan.
Indosat tidak sekadar menjadi penyedia layanan telekomunikasi. Kini, Indosat menjelma sebagai kolaborator utama dalam ekosistem digital nasional—menghubungkan teknologi, talenta, dan tujuan mulia untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan sejahtera.
“Perjalanan kami menuju AI-TechCo baru saja dimulai. Tujuan kami jelas: menjadikan teknologi sebagai kekuatan untuk inklusi, inovasi, dan kedaulatan digital Indonesia,” tutup Vikram. (Stwn)
