JAMBI, SJBNEWS.CO.ID - Malam di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Jambi, berubah mencekam. Sosok dosen muda, Erni Yuniati (37), ditemukan tak bernyawa di kediamannya.
Kematian itu bukan karena takdir biasa—melainkan akibat cinta yang berubah menjadi murka.
Dalam waktu kurang dari sehari, penyidik Polres Bungo berhasil mengurai simpul gelap di balik tragedi tersebut. Pelakunya bukan orang asing. Ia adalah Bripda Waldi, anggota aktif Polres Tebo, yang pernah menjadi kekasih korban.
Dari hasil pemeriksaan, pengakuan Waldi mengguncang. Hubungan asmara yang telah berakhir tak mampu ia terima. Ketika ajakannya untuk kembali ditolak, amarahnya meledak menjadi kejahatan yang tak termaafkan. Ia memperkosa dan membunvh Erni—perempuan yang dulu pernah ia cintai.
Polisi menegaskan proses hukum akan berjalan tanpa pandang bulu. “Meskipun tersangka anggota aktif Polri, hukum pidana dan kode etik akan ditegakkan,” ujar perwira penyidik Polres Bungo. Waldi dipastikan menjalani sidang etik yang berpotensi berujung pada pemecatan tidak dengan hormat (PTDH).
Kasus ini mengoyak nurani publik Jambi. Masyarakat yang mengenal Erni sebagai dosen cerdas dan ramah kini hanya bisa mengenang ketulusan senyumnya melalui foto-foto yang tersisa di media sosial. Sementara aparat berjanji mengusut tuntas kronologi dan motif hingga tak ada ruang bagi impunitas.
Cinta, yang seharusnya menjadi alasan hidup, dalam sekejap berubah menjadi alasan kematian. Dari sebuah rumah di Muara Bungo, kita kembali diingatkan bahwa cinta tanpa kendali bisa menumbuhkan kekerasan—dan menyisakan duka yang panjang di tengah sunyi kota kecil itu. (HRD/ASIDO GIRSANG)