BUNGO, SJBNEWS.CO.ID - Kami, masyarakat dan mahasiswa Kabupaten Bungo, menyampaikan duka mendalam serta kemarahan atas kasus pembunuhan terhadap seorang dosen Institut administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) yang tengah menjadi sorotan publik. Fakta yang diberitakan secara resmi oleh aparat penegak hukum menunjukkan bahwa pelaku memiliki sifat “ulet dan licik”, serta menunjukkan perencanaan dan penghilangan jejak secara sadar.
Ketua GmnI Bungo, Azri Wahyudi Putra, Menyebut kasus ini bukan sekadar kriminalitas biasa. Ini adalah serangan terhadap intelektual, terhadap mereka yang mengabdikan hidup untuk ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat.
"Kami mengecam keras jika benar terdapat oknum aparat kepolisian yang terlibat dalam tindak keji ini."
Kepolisian sebagai lembaga yang bertugas melindungi rakyat tidak boleh memberi ruang sekecil apa pun bagi pelaku penyimpangan dan kejahatan yang merusak kepercayaan publik.
Tuntutan Kami Jelas dan Tegas:
• Usut tuntas seluruh jaringan yang terlibat, tanpa pandang bulu jabatan dan seragam.
• Buka informasi kepada publik secara transparan untuk mencegah bias dan manipulasi fakta.
• Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengawasan internal institusi kepolisian di Kabupaten Bungo.
Komunitas Rumah Gerakan, Rizky Bagariang, Keadilan tidak boleh berhenti pada satu nama. Setiap pihak yang terlibat harus diadili!
"Jangan ada lagi praktik pembungkaman, intimidasi, atau kriminalisasi terhadap suara publik yang menuntut kebenaran, " kata Rizky Bagariang.
Kami menyerukan seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, dan pegiat HAM untuk bersatu menyuarakan keadilan bagi almarhum. Karena ketika seorang pendidik dibunuh, yang ditikam adalah masa depan bangsa.
Keadilan Untuk Korban!
Lawan!
Progresif sampai menang!
