KOTA JAMBI, SJBNEWS.CO.ID - Ratusan tenaga honorer dari berbagai sektor di Provinsi Jambi turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi. Selasa (20/05/2025) Pagi.
Aksi ini merupakan bentuk protes dan tuntutan keras mereka atas penghasilan yang minim serta ketidakjelasan status pekerjaan yang selama ini menjadi sumber kegelisahan dan ketidakpastian masa depan.
Para peserta aksi yang terdiri dari tenaga kesehatan, pendidik, hingga tim teknis di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-provinsi ini menyerukan beberapa tuntutan penting. Di antaranya adalah pengusulan pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) secara penuh waktu, percepatan proses pengangkatan tenaga paruh waktu, serta pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) sebagai syarat administratif untuk pengangkatan resmi.
Dalam orasinya, para tenaga honorer menegaskan bahwa penghasilan yang diterima selama ini sangat jauh dari kata layak. Rata-rata mereka hanya mendapatkan honor bulanan sekitar satu juta hingga satu setengah juta rupiah. Kondisi ini memaksa sebagian besar dari mereka untuk mencari pekerjaan sampingan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk menjadi pengemudi ojek online.
“Saya kesulitan sekali memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan rencana menikah pun harus saya tunda karena keterbatasan biaya,” ungkap salah satu peserta aksi dengan nada penuh harap.
Aksi yang dimulai sejak pukul 10 pagi ini berlangsung penuh semangat dan tetap kondusif hingga siang hari. Para tenaga honorer berharap pemerintah provinsi, terutama Gubernur Jambi, dapat segera memberikan solusi nyata dan perhatian serius terhadap nasib mereka yang selama ini telah mengabdi tanpa kepastian.
Seorang orator dalam aksi menyampaikan dengan tegas, “Kami datang dengan segala keterbatasan, ada yang hanya bawa uang sepuluh ribu rupiah di kantong, ada yang dua puluh ribu. Tolong dengarkan suara kami dan beri kami keadilan!.” (Stwn)