PELAKSANAAN PENYULUHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA GURU-GURU SMP

- Senin, 04 Desember 2023, 10:48 PM

(Oleh : Andiopenta DKK)

JAMBI, SJBNEWS.CO.ID - Penguasaan terhadap berbagai model pembelajaran bagi guru, adalah sesuatu hal yang mutlak. Melalui penguasan berbagai model pembelajaran itu, para guru dapat lebih leluasa menentukan dan menetapkan model pembelajaran apa yang paling tepat, serta paling efektif dalam mengajarkan suatu capaian pembelajaran atau materi ajar.

Terlebih-lebih pada jaman ini, teknologi pembelajaran semakin canggih, dan semakin kompleks. Oleh karena itu, guru harus juga senantiasa mempersiapkan diri untuk mengikuti perkembangan jaman, terutama dalam hal teknologi pembelajaran.

Kurikulum merdeka belajar, sesungguhnya salah satu jenis kurikulum yang juga
menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Dalam hal ini, pendidikan seharusnya mampu mempersiapkan peserta didik nantinya setelah selesai dari dunia pendidikan, mampu bersaing dalam kehidupannya, terutama dalam menghadapi dunia kerja.

Oleh karena itu, pendidikan senantiasa mempersiapkan peserta didik nantinya siap menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja serta dalam kehidupannya sehari-hari.

Ruang lingkup permasalahan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kegiatan penyuluhan tentang penerapan hybrid learning dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka belajar.

Sasaran penyuluhan ini dilaksanakan pada guru-guru SMP kota Jambi. Dalam hal ini adalah guru-guru bidang studi bahasa Indonesia.

Dengan permasalahan dalam pelatihan ini adalah bagaimana upaya agar guru guru SMP kota Jambi dapat menguasai penerapan model pembelajaran hybrid learning dalam proses pembelajaran, maka tujuan pengabdian ini adalah untuk;

(1). Para guru SMP kota Jambi memahami konsep model pembelajaran hybrid learning dalam proses pembelajaran pada kurikulum merdeka belajar.

(2) Para guru SMP kota Jambi memiliki kemapuan menerapkan model pembelajaran hybrid learning dalam kurikulum merdeka belajar.

Pembelajaran berbasis hybrid learning adalah suatu model pembelajaran gabungan dari berbagai metode pembelajaran.

Dalam hal ini menggunakan lebih dari dua metode pembelajaran dalam melaksanakan suatu prroses pembelajaran tertentu.

Penggunaan berbagai metode ini, dapat dilakukan dengan dua atau tiga metode pembelajaran. Penggunaan dua atau tiga metode dalam suatu kegiatan pembelajaran, dalam berbagai teori belajar dan pembelajaran maupun inovasi pembelajaran sering disebut dengan istilah blended learning.

Di samping itu ada juga yang menyebutnya dengan istilah hybrid learning dan bahkan ada juga yang menyebutnya dengan sebutan mixed learning.

Garrison & Vaughan (2008) menjelaskan bahwa model hybrid yang disebutnya dengan blended learning adalah perpaduan yang baik antara pengalaman pembelajaran online dan tatap muka.

Prinsip dasarnya adalah bahwa komunikasi lisan tatap muka dan komunikasi “tertulis” online terintegrasi secara optimal sehingga kekuatan masing-masing dicampur ke
dalam pengalaman belajar yang unik sesuai dengan konteks dan tujuan pendidikan yang dimaksudkan.

Dengan kata lain Ia menjelaskan bahwa dengan penggabungan dua model pembelajaran sangat berarti bagi pembelajar dalam suatu proses pembelajaran, Disamping itu ada lagi tokoh lain Bonk dan Graham (2006) menjelaskan bahwa
hyibrid learning atau disebutnya juga blended learning adalah model pembelajaran yang
dilakukan dengan cara kombinasi pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran yang dimediasi dengan komputer.

Dalam desain pembelajaran ini kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional dikombinasikan dengan pembelajaran online berbasis web melalui media komputer.

Hybrid Learning ini sering pula disebut dengan Blended learning yang pada prinsipnya adalah memanfaatkan kekuatan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online sekaligus menutupi kelemahan-kelemahan dalam masing-masing pembelajaran.

Pembelajaran tatap muka mempunyai kelebihan dan tidak dapat digantikan dengan
pembelajaran jarak jauh, begitu pula sebaliknya.

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah metode; ceramah
untuk meenjelaskan teori dan konsep pembelajaran hybrid learning.

Metode berikutnya digunakan metode demonstrasi memperagaakan penerapan pembelajaran hybrid learning.

Di samping itu digunakan juga metode dengan menggunakan alat audiovisual untuk
mempertontonkan penerapan pembelajaran hybrid learning. Kemudian digunakan metode
latihan secara bergantian bagaimana penerapan pembelajaran hybrid learning dalam kelas ketika proses pembelajaran.

Metode yang terakhir para guru berlatih sendiri di sekolah masing-masing dengan tetap dibimbing oleh tutor yang telah ditentukan. Kunjungan ke sekolah-sekolah peserta nantinya dilaksanakan sekali seminggu untuk melakukan evaluasi.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2023 dan 20 Oktober
2023. Kemudian dilaksanakan latihan disekolah masing-masing.

Dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini, pendekatan yang digunakan adalah melalui penyuluhan. Penyuluhan dilakukan mulai dengan penjelasan materi, pengertian, pentingnya materi, prosedur pelaksanaannya atau penerapannya di kelas dalam proses belajar mengajar.

Setelah itu diadakan diskusi kelompok, dan Tanya jawab. Setelah penyuluhan dilaksanakan, dilakukan demonstrasi penerapan pembelajaran hybrid learning.

Dalam pelaksanaan demonstrasi penerapan hybrid learning, dipilih salah satu guru yang dianggap propesional, dalam hal ini dipilih salah satu guru instruktur dalam KKG.

Setelah itu, dibandingkan kembali dengan seorang contoh penyuluh sebagai perbandingan dalam menerapkan pembelajaran hybrid learning dalam proses pembelajaran.

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan tahapan penjelasan materi hybrid learning
pada hari pertama. Kemudian hari kedua latihan penerapan dalam kurikulum merdeka
belajar. Tahapan ketiga latihan secara mandiri di sekoilah masing-masing. Tahapan keempat dilaksanakan evaluasi di sekolah masing-masing.

Untuk mengevaluasi kegiatan ini dilakukan dengan teknik penilaian di kelas di sekolah masing-masing peserta. Guru ketika menerapkan model pembelajaran hybrid learning dalam kurikulum merdeka belajar, diadakan observasi langsung oleh tutor dan
diadakan refleksi.

Hasil evaluasi terlihat bahwa penguasaan materi model pembelajaran hybrid learning terbagi atas kategori sangat baik 25%, baik 65%, sedang 8%, kurang baik 2%.

Dalam hal penerapan hybrid learning pada capaian pembelajaran, menunjukkan kategori sangat baik 24%, baik 66%. sedang 7%, dan kurang baik 3%.

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, yakni penyuluhan penerapan model pembelajaran hybrid learning pada guru-guru SMP kota Jambi, terlaksana dengan baik.

Sehubungan dengan itu, diharapkan paraguru SMP kota Jambi yang ikut dalam penyuluhan ini dapat kiranya menularkan pengetahuan
mereka terhadap guru lainnya. (GRS)


Tags

Berita Terkait

X