SUKABUMI, SJBNEWS.CO.ID - Setukpa Lemdiklat Polri menggelar Seminar bertajuk “Sukabumi Kota Polisi: Polisi Bersama Rakyat Menjaga Negeri” pada Selasa (7/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari pimpinan Polri, akademisi, hingga pemerhati budaya, dengan tujuan memperkuat identitas Sukabumi sebagai Kota Polisi serta memperdalam nilai kebersamaan antara Polri dan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si., Kabid Pengsos Setukpa Lemdiklat Polri Kombes Pol. Dr. Ernesto Saiser, S.H., S.I.K., M.H., akademisi dan pengamat kebijakan publik Dr. Asep Deni, CQM, M.M., serta penulis sejarah dan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Irman Firmansyah, S.Sos., M.M.
Turut hadir pula Gubernur Jawa Barat diwakili Kakan Kesbangpol, Forkopimda Kota Sukabumi, tokoh masyarakat, komunitas sejarah, serta seluruh Siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 54 Gelombang II Tahun Ajaran 2025.
Dalam paparannya, Kabid Pengsos Setukpa Lemdiklat Polri Kombes Pol. Dr. Ernesto Saiser, S.H., S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa Kota Sukabumi memiliki nilai strategis sebagai tuan rumah seminar ini.
“Kota Sukabumi sebagai tuan rumah tempat seminar ini dilaksanakan memiliki nilai strategis. Selain dikenal sebagai kota yang aman dan religius, Sukabumi juga merepresentasikan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi. Hal ini menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam membangun model hubungan polisi dan masyarakat yang harmonis dan saling mendukung,” ujar Kombes Ernesto.
Ia juga menambahkan, pelaksanaan seminar di bulan Oktober memiliki makna historis yang mendalam bagi dunia kepolisian.
“Bulan Oktober mengingatkan sejarah pengambilalihan Sekolah Polisi dari pasukan Jepang oleh instruktur polisi di Sukabumi yang dibantu oleh rakyat pada tahun 1945. Peristiwa itu menjadi simbol kebersamaan polisi dan masyarakat sejak awal berdirinya institusi kepolisian di Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kombes Ernesto menjelaskan bahwa kegiatan akademik berupa seminar ini merupakan yang pertama kali diadakan di Setukpa oleh para siswa, khususnya Siswa SIP 54 Gelombang II.
“Seminar ini lahir dari gagasan masyarakat melalui ahli sejarah dan Yayasan Cagar Budaya dengan tujuan agar Sukabumi sebagai Kota Polisi digaungkan tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, dalam seminar juga disampaikan sejumlah materi penting mengenai sejarah, filosofi, dan arah strategis penetapan Sukabumi sebagai Kota Polisi. Dr. Asep Deni menekankan pentingnya penguatan status Sukabumi melalui regulasi daerah dan sinergitas lintas sektor. Sedangkan Irman Firmansyah menyoroti nilai historis dan branding “Sukabumi Kota Polisi” sebagai identitas moral dan sosial.
Seminar ini ditutup dengan pesan Kalemdiklat Polri, Komjen Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, yang menegaskan bahwa hubungan polisi dan rakyat merupakan kekuatan utama dalam menjaga keutuhan negeri. Polisi bukan hanya aparat penegak hukum, tetapi juga penjaga nilai kemanusiaan dan peradaban bangsa.
Dengan semangat tersebut, “Sukabumi Kota Polisi" diharapkan menjadi simbol sinergi antara Polri dan masyarakat dalam membangun peradaban yang aman, beradab, dan bermartabat. (*)